Ad Code

Responsive Advertisement

Div green

Bottom Note:

Ada satu cerita yang inspiratif sekali yaitu mengenai Astronotnya Amerika dan Kosmonotnya Rusia. Mereka sama-sama menemukan masalah tentang pensil kecil, dimana masalah tersebut juga harus diselesaikan demi melanjutkan pekerjaan lainnya. NASA yang memiliki kepanjangan dari National Aeronautics and Space Administration merupakan agensi pemerintah Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1958 dan bertanggung jawab atas program angkasa luar Amerika dan merupakan badan riset aerospace. Sementara Roscosmos adalah Badan Antariksa milik  Rusia yang juga memiliki tugas serupa. Tatkala mengadakan misi ke ruang angkasa  Astronot dan Kosmonot sama-sama  menjumpai masalah bahwa ternyata pulpen kecil yang mereka bawa tidak bisa digunakan pada gravitasi nol lantaran tinta pulpen tersebut tidak akan mengalir menuju mata pena.

Demi menemukan jawaban dalam memecahkan masalah pulpen kecil tersebut, maka astronot telah berulangkali mengadakan riset pun penelitian hingga menghabiskan waktu lebih dari satu dekade, sementara dana yang dikeluarkan pun tak sedikit. Penelitian tersebut nampak profesional dan canggih, lantaran tetap memfokuskan diri pada pengembangan pulpen kecil dengan tujuan agar dapat dipergunakan pada keadaan-keadaan ekstrim dan darurat. Misalnya pada keadaan gravitasi nol, keadaan terbalik dalam air, dalam permukaan kristal, dan dalam derajat temperatur di bawah titik beku sampai dengan lebih dari 300 derajat celcius.

Namun justru yang dilakukan oleh para kosmonot Rusia adalah hal sebaliknya. Para kosmonot bersama team Roscosmos berpikir sederhana, yaitu sekedar mengambil pensil sebagai ganti dari fungsi pulpen kecil tersebut, yaitu agar tetap sama-sama bisa digunakan untuk menulis dan melanjutkan pekerjaan berikutnya. Kosmonot tak menghabiskan dana banyak dan bahkan sangat murah demi memecahkan masalah yang terlihat pelik dan rumit.

Dalam konsep filosofi kejadian tersebut disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.

Post a Comment

0 Comments

Ad Code

Responsive Advertisement